Hanya dalam waktu yang singkat aku bertemu dengan beliau..
Walaupun saya malas hadir dalam kelas yang diasuh oleh dia, tetapi ada suatu hal yang sangat berkesan dari beliau...
Suatu hari karena kondisi beliau yang sangat lemah, maka beliaupun sudah tidak lagi datang mengajar kepada kami tentang Sejarah Gereja Reformasi...Sayapun karena diajak oleh beberapa teman datang berkunjung kepada beliau di kediamannya...
Kami disambut oleh Istri beliau dan sempat bercakap-cakap untuk beberapa waktu kemudian dipersilahkan masuk untuk bertemu dengan beliau secara langsung. Dan inilah saat-saat bersama beliau yang takkan pernah kulupakan, ketika saya bertatapan mata sembari berjabatan tangan dengan beliau yang memaksakan diri bangun dan duduk di samping tempat tidur...
Iapun berkata: "Minta maaf, kita pe keadaan so begini"..
Sungguh, suatu ungkapan kesetiaan dari seseorang yang dengan kelemahan tubuh bersedia mengajarkan kami tentang sejarah gereja, seseorang yang dengan senyum yang menampakkan kebahagiaan merasa heran ketika kelasnya kelihatan banyak mahasiswa yang hadir (karena biasanya walaupun banyak mahasiswa yang terdaftar tapi sedikit yang rajin datang kuliah), membuat hati terasa luluh bercampur aduk. Walaupun ia tdak mengatakan alasan permintaan maafnya tapi dari hati saya sudah tahu bahwa ia meminta maaf karena sudah tidak mampu mengajar lagi kepada kami, sayapun yakin ia mengenal saya sebagai Kustos (Ketua kelas) Mata Kuliah Sejarah Gereja Reformasi dan berkeinginan menyampaikan maaf kepada seluruh mahasiswa yang diasuhnya..
Ini menjadi kesan seumur hidup, ketika begitu banyak kemalangan yang dialami oleh beliau namun ia tetap memiliki jiwa kepemimpinan yang tidak luntur yaitu tanggung jawab sejati juga ketabahan yang tiada tara...
Terima Kasih mner (Walaupun terlambat)..
Hanya itu.
Yan O. Kalampung
Winenet Dua - Kota Bitung, Beberapa jam setelah Beliau meninggal dunia...
0 komentar:
Posting Komentar